Rabu, 19 Desember 2007

''first step distro''

Senin, 10 Desember 2007

ah, ngapain takut...!

Minggu, 09 Desember 2007

''cecak ga punya sayap, nyamuk punya sayap, sedangkan cecak makannya nyamuk. Apakah pernah dengar cecak protes karena ga punya sayap?''.
Istilah tersebut yang disampaikan oleh Aa Gym untuk menggambarkan tentang rezeki. Setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT sudah dibekali oleh rezekinya masing-masing. Manusia mempunyai rezeki, hewan mempunyai rezeki, begitupula tumbuh-tumbuhan mempunyai rezeki. Jadi, antara makhluk hidup dan rezeki adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Perbedaan antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lainnya adalah seberapa besar keinginan dan usahanya untuk meraih rezeki yang sudah disiapkan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang disebutkan dalam Alqur'an bahwa ''Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum tersebutlah yang berusaha untuk merubahnya''. Sama halnya dengan rezeki, bila tidak diusahakan untuk diperoleh maka jangan berharap akan datang sendiri menghampiri.
Rezeki diperoleh dengan jalan yang bermacam-macam, ada yang mudah dan ada pula yang susah dalam menggapainya. Seperti yang digambarkan oleh Aa Gym di atas bahwa nyamuk adalah rizeki cecak, walaupun cecak tidak dapat terbang tetap aja nyamuk yang menjadi makanan cecak. Bagaimana usaha cecak untuk mendapatkan nyamuk bermacam-macam pula yang dilakukannya.
Gambaran di atas membuat saya lebih yakin bahwa Allah SWT menciptakan saya pasti juga komplit dengan rezekinya. Jadi tidak perlu kawatir saya keluar dari perusahaan saya tidak akan hidup. Kalau saya berusaha saya yakin saya bakal dapat yang lebih dari yang saya dapatkan kemarin. Insyaallah...
Salam
Rokhman Permadi

memang ga mudah

Jumat, 30 November 2007

''Pagi Pak, apa kbrnya nie?Pak saya mhn maaf seandainya saya ada salah slama saya bkrja dgn Bpk. Mulai bln dpn saya mngundurkn diri Pak. Tlng doa dan dukungannya''. Begitu bunyi sms yang saya kirimkan kepada orang-orang yang dulu pernah menjadi atasan saya.
Berbagai tanggapan pun muncul setelah saya mengirimkan sms tersebut. Ada yang kaget trus membalas sms ''lho kenapa?apa ada masalah?''. Sampai ada juga yang langsung menelpon dan menanyakan permasalahannya ''kenapa rohman, apa alasannya kok kamu tiba-tiba mengundurkan diri?''. ''kamu kan dianggap baik diperusahaan ini, jadi ga mungkin kalau kamu mengundurkan diri tanpa ada penyebabnya''. Begitu juga salah satu sms yang masuk ke hape saya.
Keputusan untuk keluar dari perusahaan adalah mutlak saya ambil bukan hanya kerena saya merasa jenuh bekerja diperusahaan, atau karena terjadi masalah. Akan tetapi karena saya kepingin memulai untuk berwirausaha. Walaupun kecil tapi hasil usaha dan keringat sendiri saya pikir akan lebih nikmat dibanding didapat dari bekerja dengan orang (jadi karyawan).
Hari ini salah satu cobaan lagi saya hadapi. Pada saat saya meminta tandatangan surat pengunduran diri, pimpinan meminta saya untuk menunda keinginan saya dan akan memberi alternative menaikkan gaji. Namun keputusan adalah mutlak, saya tidak bisa lagi menariknya dan saya anggap ini adalah sebagai pertanda/cobaan kalau saya nanti bakalan berhasil.
Salam
Rokhman

akhirnya aku berani juga

Rabu, 28 November 2007

Tanggal 28 November tepatnya saya mulai masuk ke dalam dunia kerja, banyak suka dan duka yang ditemui. Hari kedua saya masuk kerja saya dihubungi oleh salah satu perusahaan ritel berskala nasional, dan diterima menjadi Management Traine. Tanpa ragu saya menolak tawaran tersebut ''Maaf Pak saya tidak bisa bergabung karena saya sudah bekerja di Perusahaan Perkebunan''. Ada lagi pengalaman yang menegangkan, dimana setelah satu minggu saya bekerja, saya dihadapkan pada keadaan dimana saya harus melerai perkelahian antar petani yang berebut bibit singkong. Saya panik bukan kepalang, karena hampir saja celurit mengayun guna melampiaskan kemarahan kepada sang lawan.
Dua tahun bekerja banyak juga suka yang ditemui. Bekerja dengan banyak petani (waktu itu saya masih mengurusi kebun plasma) ternyata mengasyikkan juga, setiap kali berkunjung paling ga secangkir teh atau kopi pasti tersuguh. Kadang semangka, rambutan, sayur dan macam-macam yang mereka berikan ketika mereka sedang panen.
Suka dan duka kini hanya tinggal kenangan. Hari ini yang juga tanggal 28 november saya memutuskan untuk hengkang dari perusahaan yang selama 2 tahun menghidupi saya. Berat rasanya, tapi ini adalah keputusan. Keputusan yang mesti saya ambil untuk dapat memperbaiki masa depan saya dan keluarga.
Ilmu, pengalaman dan kedewasaan saya rasa sudah cukup saya dapatkan pada saat saya bekerja dengan orang lain untuk saya terapkan sekarang. Iya, sekarang. Sekarang saya mulai BANGKIT dengan kaki sendiri, walaupun terseok-seok tetapi inilah saya. Saya harus keluar dari posisi nyaman untuk hasil yang lebih baik.
AKU YAKIN AKU AKAN SUKSES
Ini lah kata yang menguatkan keinginanku.
Salam
Rokhman Permadi

''sekolah'' dan proses merusak otak

Jumat, 23 November 2007

''Pinter'' kadang selalu dipahami sebagai seseorang yang memiliki nilai akademis yang tinggi. Di sekolah, orang yang mendapat ranking dikatakan sebagai orang yang pinter. Begitupun di kampus, jika ia memiliki Indeks prestasi (IP) yang tinggi maka disematkanlah prediket pinter kepadanya.
Kesalah kaprahan terhadap prediket pinter berdampak terhadap penekanan mental dan psikologis anak didik. Proses belajar disekolah telah beralih kepada proses mencari nilai yang setinggi-tingginya, sehingga orang berani belajar hingga larut malam karena besok ada ujian. Memaksa diri menghafal rumus2 yang jelimet padahal fisik sudah tidak kuat lagi karena sudah larut malam.
Kesalahan pemahaman juga diperkuat oleh orang tua yang juga tidak mengerti. Mereka juga menuntut anak-anak mereka agar mendapatkan nilai raport atau indeks prestasi yang tinggi.
Otak yang memiliki potensi memori triliyunan megabyte hanya bisa menyimpan data jika ia dalam kondisi rileks. Pemaksaan dalam input data keotak akan merusak fungsi otak, jika ini tidak disadari dan terus saja dipaksakan maka daya simpan/memori otak akan menurun bahkan selanjutnya akan hang.
Mari kita berhitung, bangku pendidikan hingga S1 ditempuh selama 18 tahun. Jika selama itu otak dipaksa untuk memasukkan data dengan cara ''kekerasan'', maka ini benar-benar merusak memori otak.
Jika ''Pinter'' terus dipamahi seperti dijelaskan diatas, kemungkinan saya malas menyekolahkan anak saya. Bukannya membentuk daya fikir, menambah wawasan, serta meningkatkan skill, atau meningkatkan daya sosialisasi, eh malah membikin rusak otaknya. Ih, ngeri...
Salam
Rokhman Permadi

Action vs Perubahan

Rabu, 21 November 2007

''Kalau ngomong aja sih ga bikin perubahan''.
Kalimat tadi adalah penggalan narasi dalam sebuah iklan sabun di televisi, yang hampir setiap hari terdengar.
Iklan tersebut bercerita tentang kegiatan gerak jalan anak-anak. Suatu ketika ada seorang pengendara roda dua yang melaju kencang, melewati kubangan air di jalan yang berlubang. Saking kencangnya memacu motor, maka muncrat lah air didalam kubangan tadi mengenai rombongan gerak jalan.
Marah, menggerutu bahkan ada juga yang mencela kepada si pengendara yang tidak bertanggung jawab. Namun ada salah seorang dari rombongan yang berfikir ''Wah, kalau ngomong aja sih ga bikin perubahan''. Kemudian diajak lah teman-teman nya untuk mengambili air didalam kubangan hingga kering dan berame-rame pula menutup lubang nya.
Kalimat di dalam iklan tersebut menjadi pelajaran lagi bagi saya bahwa gerutuan, keluhan, cacimakian tidak membawa kepada perubahan. Perubahan dapat terjadi hanya kalau ada action atau perbuatan.
Aku akan Berbuat Untuk Merubah Dunia
Salam
Rokhman Permadi

 
Free new blogger template ABSTRACT MIND Design by Pannasmontata             Powered by    Blogger